Translate

Selasa, 11 September 2012

Learn More about Subak




Subak Jadi Roh Kebudayaan Bali 
http:/nasional.kompas.com/read/2012/07/06/05320859/Subak.Jadi.Roh.Kebudayaan.Bali

Denpasar, Kompas - Subak adalah roh sekaligus identitas kebudayaan Bali. Penetapan subak di Bali sebagai situs warisan budaya dunia diharapkan mendorong pelestarian dan perlindungan tradisi itu di Bali.

Demikian mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih seusai seminar ketahanan pangan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III, Denpasar, Kamis (5/7). Bungaran menyambut baik penetapan subak sebagai situs warisan budaya dunia.


Menurut Bungaran, subak adalah warisan budaya yang sudah berumur panjang dan masih bertahan sampai saat ini. ”Subak itu bentuk kearifan lokal, dan menjadi warisan budaya masyarakat Bali. Situasi sudah banyak berubah, konteks juga sudah berubah, karena itu, subak juga harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tanpa harus meninggalkan rohnya,” kata Menteri Pertanian periode 2001– 2004 itu.

Selain menyangkut pertanian, subak juga merupakan sistem budaya sehingga perlu keterlibatan ahli-ahli budaya dalam upaya pelestariannya. Termasuk, perlu sinergi dengan pariwisata dan modernisasi di Bali. ”Karena itu, perlu pemikiran ahli-ahli kebudayaan agar subak tak kehilangan identitasnya,” ujarnya.

Subak ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia pada sidang Komite Warisan Dunia ke-36 UNESCO di Rusia, Jumat (29/6). Penetapan itu sekaligus pengakuan subak sebagai budaya asli Indonesia (Kompas, 30/6).

Wayan Windia, Ketua Grup Riset Sistem Subak Universitas Udayana menyebutkan, sawah di Bali mulai dibangun sejak abad ke-9 dan sistem subak mulai ada tahun 1072. Sawah dan subak merupakan bagian dari kebudayaan Bali yang perlu diperkuat dan diberdayakan. Namun, ada tantangan serius, yakni peralihan fungsi lahan sawah. Dalam tahun 2005-2009, luas lahan sawah di Bali menyusut 5.000 hektar menjadi 82.644 hektar. (COK)

Workshop singkat mengenai Subak nanti akan dibawakan oleh Guru Besar Subak Dr. Ir. I Wayan Windia, pada tanggal 20 Oktober 2012. Sosok Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Udayana yang sederhana dan pembawaannya yang santai akan mengisi kegiatan trekking yang berlokasi di Jatiluwih menjadi semakin bermakna. Bagi mereka yang memandang Bali sebagai salah satu tempat tujuan wisata kelas dunia, sudah pasti tertarik akan kontur alamnya yang terkesan "celestial" dengan hamparan sawah terasering yang khas. Apa yang membuat Bali unik? Anda akan dapatkan jawabannya di workshop singkat seputar SUBAK nanti. Perdalam pengetahuan Anda tentang Bali, bergabunglah bersama kami di CSIF2012!





Cultural Landscape of Bali Province: The  Subak  System as a Manifestation of the  Tri Hita Karana  Philosophy



200 Students from Across Indonesia Learn about the Cultural Landscape of Bali Province: The Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy
200 Students from Across Indonesia Learn about the Cultural Landscape of Bali Province: The Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy

DG3.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar